AKU BUKAN ANAK ‘ALIM.

Tinggalkan komentar

Kisah aku hari ini bermula saat aku datang acara seni di kampusku. Gedung GH, dari luar ta ada dekorasi apa2, tak seperti acara rohani kemarin. Tapi saat aku membuka pintu, gelap ramai. Dekorasi di dalam seperti konser musik indoor pada malam hari. Rasanya aku ingin terseret kembali ke masa-masa ini.

Ya.

suasana ini, tempat seperti ini, pernah aku rasakan dulu…

kondisi ini membuat aku ingin melonjak berteriak mengikuti lagu sama seperti dulu…

bertepuk tangan dan bersorak seperti dulu…

dulu…….

Sahabat, aku bukan anak ‘alim.

Aku memang lahir di keluarga islam. Sekolah, lingkungan, terjaga dalam islam. Tapi sahabat, aku ingin bebas. Aku ingin berontak. Entahlah dulu aku begitu tidak suka berada di lingkungan itu tapi aku baru menyadari sekarang betapa aku beruntung punya lingkungan seperti itu.

SMP IT —- atau abbas islamic boarding school (bahasa keren dari asrama Tapi bukan sekolah+asrama sungguhan setiap weekend kami pulang kerumah). Cabut, kotor-kotoran, nongkrong dijalanan, adu mulut sama guru, diceramahin, bener2 labil. Kami bukan hanya dipanggil keruang BP/BK tapi sudah sampai ke kepsek. Jujur, aku dulu disebut cewe tomboy, suka naik kegenteng, suka manjat pager (buat kabur), kalau mau petik buah, akulah yang bakal ngajuin diri pertama buad manjat pohonnya. Aku yang selalu ada pembantu, buat aku ga bisa n ga mau ngelakuin hal2 yg girly2 gtu, aku ga bisa masak, ga bisa nyuci, ga mau nyapu. Bener2 kalo bahasa jawanya emoh banget lah aku ngelakuin hal2 ky gitu (tapi alhamdulillah skrng dah mahirlah ^-^.hha.ujub). tiap sore, aku latihan basket lalu manjat pager n kabur dari asrama. Sahabat, aku sangat suka basket sampai sekarang. Tiap ada waktu kosong, aku bermain basket. Aku sangat ingat suatu hari, hujan deras, aku dan beberapa teman masih asik main basket sambil hujan-hajanan, saat kembali ke asrama ternyata ada razia! Oiya sahabat, kamu harus tahu aturan sekolahku, tidak boleh membawa barang2 aneh (radio, TV, WM, kaset2 musik, komik, ’kartu’), tidak boleh keluar dari asrama, tidak boleh berkomunikasi dgn non muhrim, tidak boleh berkuku panjang etc etc etc (masih banyak bgddd). Balik ke razia, saat kembali ke asrama sedang heboh, semua wm, kaset, tersita. Aku melongo keatas tempat tidur, huff, komik2 saya telah tiada diambil guru. Saat upacara senin semua barang sitaan dibakar, Cuma bisa ngenes tapi ga bikin aku dan kawan2 jera’. Pernah suatu kali saat sedang ujian semester hari terakhir tepatnya pada hari jum’at, aku dan beberapa kawan lupa potong kuku, tiba-tiba wakil kepsek bagian pendidikan melakukan inspeksi dadakan, dan tahukah kamu hasilnya ? kertas ulangan ku dirobek, disuruh keluar untuk potong kuku. Aku dan kawan-kawan juga sering sekali dijemur dilapangan karna kenakalan2 kami. Tapi tahukah kamu sahabat ? senakal-nakal aku, baru aku sadari aku ta pernah ingin orang tua ku jadi harus ribet. Aku tidak ingin mengecewakan mereka.  Aku sadari hal ini bermula saat aku dan teman-teman berniat memberikan surprise untuk temanku yang akan ultah tapi surprise pada masa kami bukanlah sebuah benda untuk dihadiahkan tapi sebuah kenangan yang menjijikan tapi ta terlupakan. Sore itu aku membeli beberapa telur dan tepung (tapi bukan untuk membuat kue ya tapi untuk dilempar ketemen kami yang mau ultah). Sore itu saat baru pulang membeli, tiba2 aku berpapasan dgn wakil kepsek bagian rumah tangga, ibu tersebut bertanya, untuk apa telur dan tepung terigu. Kamu tahu sahabat? Aku berbohong. Malamnya kami melakukan misi yang telah direncanakan, tapi misi itu terpaksa menyeret semua bagian di lingkungan sekolah. Kamu tahu kawan? Besok paginya seluruh sekolah bau amis telur, lalu aku dipanggil ibu wakil kepsek yang kemarin, beliau begitu kecewa kepadaku, aku pintar tapi tidak digunakan untuk hal baik (walau begini bandel selama dikelas aku selalu berada diperingkat pertama atau ke dua. Ga percaya kan? Saya juga.hha) oiya sahabat, sebelum itu ibu ku adalah murobbi dari ibu wakil kepsek dan  yang lebih membuat aku bener2 tersadar adalah saat beliau mengatakan ttg orang tua. Ayah ibu ku termasuk tetua di iqro’ (tapi bukan orang penting bgd walau sempet tiap tahun menjadi caleg tp intinya ortu ku cukup disegani). Aku benar2 merasa bersalah, aku seakan telah mencoreng nama orang tua ku. Aku malu sahabat. Sejak itu aku semakin benci berada di lingkungan iqro, semakin merasa menyesal lahir dari ayah ibu ku yang begitu hebat. Walau kebandelan ku makin berlanjut.

Heii sahabat, tapi di SMP aku bkn hanya berbandel-bandel ria, selama di SMP aku berhasil menambah 3½ juz hafalanku.

aku lahir dari sebuah keluarga yg hebatt !

Tinggalkan komentar

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sarah Fadillah. Nama terbaik yang diberikan orang tuaku tetapi entah kenapa di akte menjadi Sara Fadila. Tetapi kami, aku ayah ibu, selalu menjdikan itu sebuah hal yang terkadang bagus, ”sekarang sara itu lebih ngetrend kan daripada sarah? Hha”. Itulah bercandaan kami selalu.

Ya. Itulah keluargaku. Keluarga yang begitu hebat. Walau sempat sesaat aku begitu menyesali lahir dari keluarga ini.

Aku lahir disebuah keluara muslim hmm lebih tepatnya dikeluarga tarbiyah disebuah lingkungan terbiyah, IQRO. Yayasan islamic center iqro adalah sebuah yayasan pendidikan oleh ust. Rahmat abdullah (setelah saya pindah kepadang barulah saya menyadari betapa orang2 iqro dah terkenal. Pendidikan dakwahnya telah menjalar keseluruh penjuru indonesia. Wew.=D. Pantas saja kadernya banyak. Dulu saya taunya hanya dibekasi2 saja.hhe). Iqro sebuah sekolah yang dari tanah wakaf almarhum ayahnya ust.izzuddin, yang kelola pak hidayat nurwahid, pak muhit, hmm ada banyak lagi tapi saya agak ragu mnyebutkan (takutt salah). Dan ta lepas dari guru-gurunya yang t-o-p banget.

Karna berasal dari keluarga yang islam b-a-n-g-e-t, saya dari kecil dah dipakein jilbab. Itulah yang sesaat saya sesali. Tetapi berkali-kali kaka wisma bilang,

’kamu beruntung bgt.’

’apa coba untungnya cm dikekang. Ga enak. Ga bebas??’ itu yang selalu saya katakan dalam hati. Barulah kali ini saya merasakan betapa saya begitu bruntung.

Saya dulu pernah berpikir, ga enak bgt kelurga ky gini dari kecil disuruh pakai jilbab, ga bs ky anak2 lain yang rambutnya bisa dikuncir lucu-lucu, pokoknya rambutnya bisa di-gaya-in dah ga ky saya.

Tapi Kalau diingat, saat kecil dulu ibu ayah ga pernah maksa saya berjilbab. Dibeberapa foto saya ada kok yang ga berjilbabnya. tentulah stiap mau kemana-mana ibu ta lupa mngenakan jilbab saya tapi pastilah ditengah jalan saya suka melepasknnya. Walau itu pas TK. Pas SD mah bs ditimpuk (eh. Gag tau jg deh tp ini cm istilah anak2 iqro kalau dah ngejalanin hal2 yang ga biasa ada dilingkungan iqro atau contohnya kalau teman2 laki2 anak perumpuan iqro main kerumah, pasti kita anak iqro menganalogikan ’wahh, co main kerumah gua, bisa digorok leher gua’. Tapi sebenarnya ga pernah sampai ky gitu. Karna emang ga ada yang berani ngelkuin hal yang ga sesuai ma masyrakat iqro tapi pernah si temen2 co nymperin rumah teman saya tapi ga sampe dibacoklah)

Iya. Kawan,, tahukah kamu ? betapa beruntungnya lahir disebuah kluarga muslim dilingkungan tarbiyah. Dari kecil berada pada penjagaan islam. Menjadi anak baik-baik.terlindungi. karna saat saya berada didunia luar, betapa menyeramkannya. Perbuatan dosa ada disekeliling. Bersyukurlah kamu saat memilih jalan yng benar. Saya benar-benar tidak sanggup membayangkan apalagi menyebutkan betapa dunia luar itu begitu seram alhmdulillah saya berasal dari keluarga muslim jd saya pnya pegangan dan alhamdulillah lagi saya selalu berada dilingkungan islam yang mayoritas ikhwan akwat malah kalau diiqro tdk menggunakan jilbab, maaf kesannya seperti khadimat. Saya berada pada lingkungan yang terlindungi yang melakukan sebaik-baiknya kewajiban n larangan agama. Kalau saya tdk dilahirkan pd keluarga hebatku sekarang, kalau saja aku ta dilahirkan dilingkungan yang begitu aman, entahlah saat ini saya sudah mnjadi apa. Alhmdulillah lagi lagi dan lagi allah memberikan saya yang terbaik… =)

Tahukah kawan? Dengan aku dilahirkan dari sebuah keluarga n lingkungan muslim membuat aku bisa menghafal beberapa juz. Sekarang aku dapat bangga mengatakannya walau dah telatt bgt karna hafalan itu kini telah banyak yang luntur. Saat dulu, aku begitu malu, kesannya aku alim banget. Hafalannya banyak. Tapi sekarang biarlah daripada saya dianggap bejat banget mending saya dianggap alim, ya ta ?. ya saya juga menghafal semata-mata karna sama ibu didaftarin ke LTQ (lembaga tahfidz Qur’an). Di LTQ wajib mnghafal, di SD iqro juga wjib menghafal, karna dah tuntutan ya saya lakukan. Alhasil hafalannya banyk deh.. n itu juga bantu saya, saat saya masuk kedokteran yang mang bnyk hfalannya untungnya dari kecil biasa ngapal jd alhamdulillah deh…. apa jadinya Kalau saya tdk dilahirkan pd keluarga hebatku sekarang, kalau saja aku ta dilahirkan dilingkungan yang begitu baik, entahlah saat ini saya sudah bisa melakukan apa. Suatu perbuatan yang baikkah ato yang buruk. tapi Alhmdulillah lagi lagi dan lagi allah memberikan saya yang terbaik…. =)

Syukurilah kawan apa yang ada pada dirimu dan apa yang kamu miliki karna itulah yang terbaik dari allah… itulah pelajaran pertama ku bahwa allah selalu memberi yang terbaik…..